Kontrasepsi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mewakili semua tindakan atau usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Di negara-negara dengan tingkat kelahiran yang tinggi kontrasepsi diartikan sebagai sebuah tindakan untuk mengendalikan kelahiran.
Saat ini ada banyak metode dan jenis kontrasepsi, ada yang diperuntukkan bagi pria dan ada juga khusus wanita. Beberapa metode kontrasepsi bersifat permanen dan jenis yang lain sifatnya sementara.
Secara umum metode kontrasepsi terbagi atas dua jenis yaitu barrier (pembatas/penghalang) dan hormon. Terdapat juga beberapa jenis kontrasepsi yang lain yaitu sterilisasi, KB alami dan abstinence.
Sebelum anda menggunakan salah satu metode kotrasepsi yang ada, sangat penting untuk mengetahui perbedaan-perbedaan alat kontrasepsi tersebut dan memilih yang terbaik dan cocok bagi anda. Perlu juga diketahui bahwa sebagian besar metode pengendali kelahiran bekerja efektif mencegah terjadinya kehamilan tapi tidak dapat mencegah terjadinya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). Anda juga harus memahami bahwa semua metode kontrasepsi tersebut memiliki tingkat kegagalan yang bervariasi. Jika mengalami gejala kehamilan, segera lakukan tes kehamilan.
Berikut ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing jenis kontrasepsi.
1. Metode Kontrasepsi Abstinence (Berpantang Seks)
- Abstinence artinya menahan diri secara sukarela dari aktifitas seks.
- Metode ini 100% efektif dalam pencegahan kehamilan dan penularan penyakit seksual.
2. Metode Kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) Alami
- KB Alami tidak bergantung pada alat atau pengobatan tertentu untuk mencegah kehamilan.
- KB Alami menggunakan fungsi tubuh secara alami dan siklus menstruasi untuk menghitung tanggal ovulasi. Hal yang paling umum dari KB Alami adalah pencatatan suhuh tubuh dan perubahan lendir serviks.
- Menggunakan metode Abstinence (tidak berhubungan seks) sekitar 7 sampai 10 hari yaitu saat periode ovulasi terjadi. Selama periode tersebut, jika ingin melakukan seks, pasangan biasa menggunakan metode Barrier (penghalang) atau Withdraw (menarik penis keluar saat ejakulasi).
3. Metode Barrier (Menggunakan alat)
Metode kontrasepsi ini menggunakan alat bantu untuk menciptakan hambatan agar sperma tidak membuahi sel telur. Jenis hambatan bisa berbentuk fisik ataupun kimia yang dirancang untuk menghentikan sperma memasuki rahim wanita.
Metode barrier terdiri atas beberapa jenis kontrasepsi berbentuk alat, yaitu:
Kondom (Pria)
- Kondom berbentuk tabung dan terbuat dari bahan yang sangat tipis (lateks) yang membungkus penis saat ereksi ketika berhubungan seks dengan pasangan.
- Kondom adalah jenis kontrasepsi yang paling umum digunakan.
Female Condom
- Kondom perempuan adalah jenis kontrasepsi dengan fungsi mirip kondom pada pria, berbentuk kantong sekitar 7 inchi dan memiliki dua cincin yang fleksibel di masing-masing ujungnya.
- Kondom perempuan di pasang ke vagina sebelum hubungan seks dilakukan.
- Kondom perempuan akan menutup/melindungi daerah leher rahim, saluran vagina dan daerah-daerah lainnya disekitar vagina.
Spermisida
- Spermisida adalah jenis kontrasepsi yang terbuat dari bahan kimia yang dirancang untuk membunuh sperma.
- Bentuk spermisida bermacam-macam, ada yang berbentuk busa, jeli, tablet berbusa dan supositoria vagina.
Diafragma
- Diafragma adalah kubah karet lunak membentang di atas sebuah cincin fleksibel, kubah diisi dengan krim atau jeli spermisida.
- Diafragma dimasukkan ke dalam vagina dan ditempatkan di atas leher rahim tidak lebih dari 3 jam sebelum berhubungan seksual.
Cap serviks
- Tutup serviks adalah secangkir kecil yang terbuat dari karet lateks atau plastik.
- Tutup serviks diisi dengan krim atau jeli spermisida dan dimasukkan ke dalam vagina dan ditempatkan di atas leher rahim.
Kontrasepsi Sponge
- Spons adalah jenis kontrasepsi berbentuk piring yang terbuat dari busa poliuretan.
4. Metode Hormonal
Metode hormonal terdiri atas beberapa jenis kontrasepsi yang berbentuk pil, patch, cincin, implan ataupun obat-obatan yang dapat memproduksi hormon estrogen dan atau progesteron. Metode hormonal bekerja dengan cara sebagai berikut:
- Mencegah indung telur melepaskan telur setiap bulannya,
- Mempertebal lendir di leher rahim sehingga menyulitkan sperma untuk mencapai atau menembus sel telur,
- Penipisan lapisan rahim yang mengurangi kemungkinan telur dibuahi.
Kontrasepsi jenis hormonal tidak dapat melindungi dari terjadinya penularan penyakit seksual. Berikut ini beberapa jenis alat kontrasepsi dengan metode hormonal.
Pil
- Pil KB adalah jenis kontrasepsi yang diminum setiap hari seperti yang ditentukan oleh petugas KB
Depo Provera
- Depo provera adalah suntikan yang diberikan oleh petugas KB untuk mencegah kehamilan selama tiga bulan berjalan.
Lunelle
- Lunelle adalah kontrasepsi jenis suntikan yang diberikan petugas KB untuk mencegah kehamilan selama satu bulan.
Nuva Ring / Cincin
- Nuva ring merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang berbentuk cincin fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina selama tiga minggu, dilepas selama satu minggu, kemudian diganti dengan yang baru.
- Nuva ring akan memproduksi hormon estrogen dan progesteron ke dalam tubuh.
Ortho Evra patch
- Sebuah patch akan di tempelkan langsung pada kulit untuk membangun hormon pada sisi yang bersentuhan dengan kulit.
- Setiap minggu selama tiga minggu pertama patch di tempatkan di pinggul, bokong dan daerah lengan atas.
- Minggu ke empat lepaskan patch untuk memungkinkan periode menstruasi terjadi.
Intrauterine Device (IUD)
- IUD adalah jenis kontrasepsi berbentuk perangkat plastik kecil berisi tembaga atau hormon dan dimasukkan ke dalam rahim oleh seorang ahli medis.
- IUD tidak menghentikan sperma memasuki rahim tapi mengubah lendir serviks sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya fertilisasi.
5. Metode Withdraw dan Sterilisasi
Metode kontrasepsi withdraw/penarikan dan sterilisasi dapat mencegah kehamilan tapi tidak mencegah penularan penyakit seksual.
Withdraw
- Termasuk jenis kontrasepsi alami dimana penis ditarik dari vagina sesaat sebelum ejakulasi terjadi
Sterilisasi
- Sterilisasi adalah kontrasepsi yang dilakukan dengan menutup saluran tuba yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Prosedurnya disebut ligasi tuba.
- Sterilisasi pada pria dilakukan dengan menutup tabung yang membawa sperma, prosedurnya disebut vasektomi.
sumber